Sunday, August 22, 2010

Safa Dan Marwah


Aku memang minat layan sinetron dari Indonesia di samping menonton
juga drama2 tempatan. Aku hanya memilih cite2 yang menarik dan boleh
membuat aku berfikir dan ternanti nanti cite selanjutnya. Isi cite
penting tak kisah ler walau pun meleret leret. Sinetron atau drama
yang aku layan mesti ada cerita masyarakat, pengajaran dan ofkos
percintaan baru mantap nk nganga dpn TV stended ler Marcella kan
hatinya penuh dengan kasih sayang ahakz...

Ruangan sinetron review ni baru jer aku perkenalkan di laman blog
ini so aku pilih cerita Safa & Marwah sebagai review yang pertama.


TAJUK SINETRON : SAFA & MARWAH
WAKTU TAYANGAN : [Selasa-Khamis,2petang ASTRO PRIMA

Pemain/Dibintangi oleh:
Nikita Willy sebagai Safa
Risty Tagor sebagai Marwah
Mieke Amalia sebagai Siti
Umar Lubis sebagai Zainal
Inggrid Kansil sebagai Ratih
Rionaldo Stockhorst sebagai Ilham
Riza Shahab sebagai Adil


Pembukaa Sinetron Safa Dan Marwah

Lirik Lagu ST 12 - Biarkan Jatuh Cinta
(Tema Pembukaan Sinetron Safa dan Marwah)

Mata ini indah melihatmu
Rasa ini rasakan cintamu
Jiwa ini getarkan jiwamu
Jantung ini detakkan jantungmu

Dan biarkan aku padamu
Menyimpan sejuta harapan aku padamu
Rasa ini tulus padamu
Takkan berhenti sampai aku mati

Reff:
Biarkan aku jatuh cinta
Pesona ku pada pandangan saat kita jumpa
Biarkan aku 'kan mencoba
Tak peduli kau berkata 'tuk mau atau tidak

Mata ini indah melihatmu
Rasa ini rasakan cintamu
Jiwa ini getarkan jiwamu
Jantung ini detakkan jantungmu

Back to Reff: 3x

Mata ini indah melihatmu
Rasa ini rasakan cintamu

Sinopsis Sinetron Safa Dan Marwah

Di suatu desa SITI wanita muda yang sholeha tapi miskin tengah berjuang melahirkan bayi sulungnya di rumah seorang bidan. Siti tak ditemani oleh siapapun, sebab suaminya baru saja meninggal dunia saat sedang kelaut.

Bersamaannya ada seorang wanita ZALIMAH seorang wanita licik, yang diam-diam merancang untuk menculik dan menjual bayi, juga berpura-pura melahirkan di saat yang bersamaan. Zalimah telah lama berpura-pura hamil anak keduanya, karena dia punya rencana jahat merebut bayi Siti bersama suaminya. Mereka berdua rupanya telah membayar bidan tersebut untuk melancarkan rencana mereka.

Siti pun melahirkan seorang bayi perempuan tapi merasa terkejut apabila diberitahu oleh bidan bahawa bayinya telah meninggal di saat di bersihkan. Siti tidak percaya sebab Siti yakin dia mendengar tangisan bayinya dan sempat melihat tanda lahir berbentuk bulan sabit di bahu bayinya. Bidan, Zalimah & suaminya telah menukar bayi Siti dengan mayat seorang bayi sebagai bukti kepada Siti.

Siti yang hancur hati terus menangis dan merasa pelik melihat Zalimah mengendong seorang bayi yang dia cukup pasti adalah bayinya. Pertengkaran berlaku dimana Zalimah melarikan bayi siti ke sebuah bukit kecil di tepi laut. Perebutan bayi terjadi antara Siti & Zalimah. Akhirnya penghulu desa telah campur tangan. Penghulu telah mencari akal dengan cara berpura pura untuk membunuh bayi itu sekiranya mereka masih bertengkar. Siti merayu kepada penghulu agar memberikan bayi itu kepada Zalimah asalkan bayinya tidak di bunuh. Zalimah & suaminya telah menghilangkan diri dari desa itu.

Bidan yang bersubahat dengan Zalimah ingin menyorok wang sogokan dengan menanamnya
tapi telah terjatuh dah mendapat kecederaan di kepala. Orang kampung termasuk Siti datang menolong dan waktu itu bidan telah memberitahu segala muslihat Zalimah kepada Siti. Siti terkejut dan mencari Zalimah namun hampa sebab mereka telah meninggalkan desa itu.

Akhirnya untuk mengubat hatinya dan memulakan kehidupan baru, Siti telah berhijrah ke bandar dengan keazaman ingin mencari anaknya. Dalam perjalanan ke bandar Siti telah bertemu dengan anak seorang pengemis berusia 2 tahun yang ibunya telah di tangkap oleh pihak berkuasa. Anak itu Siti jadikan anak angkatnya dan di beri nama Marwah.

Sementara itu, di Jakarta, putri Siti tumbuh dewasa menjadi anak orang kaya raya yang lemah lembut, baik hati, cantik jelita, dan pintar. Dia dipanggil Safa. Safa memiliki seorang abang yang suka berpoya poya, degil dan sedikit jahil bernama Ilham namun ada sifat baik hati. Namun demikian, Safa selalu merasa bahwa Ilham menjaga sedikit jarak dengannya. Safa tak tahu bahwa secara tak sengaja, Ilham sebenarnya tahu bahwa Safa bukan adik kandungnya. Namun Ilham tak sampai hati memberitahu Safa akan hal itu.

Siti berhijrah ke Jakarta disebabkan anaknya Marwah telah mendapat biasiswa untuk melanjutkan pelajaran. Hidupnya yang susah tidak menghalang dia merasa terhibur dengan kehadiran Marwah yang telah membesar menjadi gadis yang cantik, tegar, berani, sedikit keras kepala tapi berhati baik dan rajin beribadah. Marwah tak pernah ingat bahwa dia bukan putri kandung Siti. Siti sendiri tak sampai hati memberitahu Marwah akan hal itu. Dia pun membiarkan Marwah mengira bahwa dirinya adalah putri kandung Siti. Namun, tak sedetikpun Siti melupakan putrinya. Sejak kecil Marwah juga mengetahui kerinduan hati Siti ini. Sejak kecil Marwah pun cuma punya satu tekad, mempertemukan ibunya dengan “adiknya” itu suatu saat nanti.

Di tempat pengajian barunya Marwah bertemu dan bersahabat baik dengan Safa... dan nasib pun seperti terus berusaha mengikat mereka, tanpa mereka pernah menyadari ikatan apakah yang ada di antara mereka sebenarnya.

Dan kisah cinta segi empat antara Safa, Marwah, Ilham (yang sebenarnya merasakan perasaan suka sejak dia tau kalau Safa bukanlah adik kandungnya, tapi tidak pernah menyadarinya selama ini), dan Adil – seorang lelaki tampan, soleh, bijak, sederhana, anak penjaga masjid, membuat kisah ini semakin menarik untuk diketahui kesudahannya.

0 comments:

Post a Comment